Sabtu, 07 September 2019

AKU SUDAH BOSAN [SYAIR]





AKU SUDAH BOSAN

 
Dengarkan suaraku kali ini, cerna segala kalimat yang akan ku beri

aku bosan, aku bosan.

aku sudah bosan kalah,
aku sangat bosan mengalah,
aku bosan jatuh sendiri
setelah dia yang selalu ku rindui kini berpindah di lain sisi

aku lelah,
aku marah,
aku berdarah.

dari kejatuhanku kali ini aku merasa di belakangku hanyalah sebuah ruang kosong,
tiada siapa siapa lagi,
tiada apa apa lagi,
dan tiada apapun lagi.

mereka yang ku sayangi hilang memudar di genggamanku setelah sebelumnya meludahi,
mereka yang katanya mengerti mulai berlari pergi tanpa peduli.
membuatku sadar sebenarnya aku tak punya teman.

aku ingin tersenyum untuk mengurangi rasa nyeri tapi logika ku seakan menolak segala imajinasi yang tersusun rapi tentang kebahagiaan saling memiliki

haruskah aku maju lalu kemudian jatuh lagi
ataukah mudur lalu di injak injak lagi
kemana aku harus pergi
mampukah aku berlari
bolehkah aku diam saja di sini
bolehkah aku terlelap sambil berdiri
tanpa rasa
tanpa suara
tanpa cahaya
hanya suara nafasku yang ku dengar di ruangan gelap nan sempit ini

ketika aku menari sendiri di iringi gitar yang sudah tak bertali ataupun ketika aku tertawa padahal tak ada sedikitpun suara
apakah ada di antara mereka yang sudi bertanya apakah aku akan baik baik saja?

tiba tiba mereka bisu, mereka gagu

dunia sudah hampir mati, manusia sudah lupa di mana meletakan hati.
roda kehidupan tetap berputar meskipun aku hanya diam saja di sini.
tak ada yang berubah meskipun aku berulah

LALU APA GUNANYA AKU ADA DI SINI?

aku bosan berpura pura lagi,
aku bosan tersenyum sambil mengepalkan jemari,
aku bosan merangkul padahal hati ingin memukul.
aku bosan terlihat ramah padahal hati penuh  amarah
aku bosan tertawa padahal batin terasa lara sangat menyiksa

dari semuanya itu aku sangat muak ketika mereka datang menceritakan deritanya sendiri, padahal akulah orang yang lebih menderita
aku jengah ketika mereka datang meminta bantuan padahal akulah seseorang yang butuh pertolongan.
hai tuan tuan
sekarang putar tubuh mu dan dengarkan aku
aku juga manusia
aku punya rasa
aku punya luka
aku juga punya telinga
tapi mengapa kalian manulikan telinga ketika aku berbicara, lalu pergi sambil memalingkan muka

mengapa orang- orang yang ku kenali tak pernah sempat aku kenali
mengapa aku mempercayai ketika yang mereka lakukan adalah mengkhianati

yang ku tahu sekarang, aku adalah satu satunya teman untuk diriku sendiri

JADI BAGAIMANA JIKA SEMUANYA ENYAH SAJA!!


Karawaci, 08 September 2019
Ahyar Arjo


 

Jumat, 20 Juli 2018

PUISI CINTA



CINTA

Cinta kenapa kau tinggalkn aku?
Tak kan ada cinta seperti dirimu lagi
Saat aku sendiri, kau malah semakin menjauh
Ku begitu ingin kau memelukku untuk terahir kalinya


Aku begitu menyayangimu walaupun aku tau kau takkan pernah peduli
Aku masih merindukanmu walaupun aku tau kau terus menjauhi aku
Aku takkan sanggup menghapus segala bayangmu
Tapi kini kurelakan kau pergi dariku


Kegembiraan yang dulu kurasakan saat memilikimu telah berubah menjadi kesedihan karna kehilanganmu


Mengapa diriku takkan pernah bisa melupakanmu?
dan mengagumi dirimu yang selalu ada di fikiranku
Mungkin salahku juga terlalu mencintaimu sepenuh hatiku


Kuratapiku kisahku dengan air mata
Kurenungi kisah kita dengan tangisanku
Hati ini terlalu sakit karna cintamu


Serpihan demi serpihan luka ku rasa,
kepingan demi kepingan tentang kita slalu ku ingat
Semakin ku kenang semakin hancur hati ini
Tapi mengapa sampai sekarang aku masih bisa mencintaimu?


Pilar-pilar luka meleleh, harapan cinta mengental
Mencoba menghentikan tangis dan menghapus air mata di pipi


Mengapa luka ini membuatkku makin cinta
Kapankah air mata ini menjadi air mata yg bening dan tak keruh?
Kapankah derai tangisku terhenti menjadi setetes dan terahir?
Seharusnya aku tak perlulah kutangisi, seharusnya ku kuat
seharusnya aku tak perlu ku taruhkan air mata ini hanya demi satu kenangan dan masa yang telah pergi


Tapi mengapa, mengapa sampai sekarang aku tak bisa melupakannya?
Mengapa terus jatuh dan menumpah air mata yg perihkan hati ini
Hatiku sekarang menjadi perasa
Air mata ini jatuh, jatuh untuk cinta yang telah mengabaikanku
Mataku yang menjadi saksi bagaimana air mataku jatuh untuknya
Air mataku terus jatuh terlalu banyak dan menderai
Terlalu lama menetes dan terus menumpah


Aku sendiri bersama keluh kesahku
Yang tenggelam oleh suara tangisku
Bersama serpihan hati yang kan kubawa sampai aku mati.